It means almost maxim flouts are readable. Fourthly, the result of readability is 31 or about 54.39 % readable, and 26 or about 45.61% less readable. Thirdly, the level of acceptable maxim flouts data is good, because 36 or about 63.16% maxim flouts data are acceptable for the viewer, then 21 or about 36.84% data belong to less acceptable. Secondly, from 57 data the number of accurate data is 31 or about 54.39%, and the number of less accurate data is 26 or 45.61 %. The most commonly found type in both movies is flouts of quality maxim. From 57, they are 38 data or 66.67% belong to flouts of quality maxim, 3 data or 5.26% belong to flouts of quantity maxim, 12 data or 21.05% belong to flouts of relation maxim, and 4 data or 7.01% belong to flouts of manner maxim.
Majalah maxim indonesia movie#
Then, The Perfect Man movie has four types of maxim flouts, there are flouts of quality maxim, flouts of quantity maxim, flouts of relation maxim, and flouts of manner maxim. The results of the study show that firstly, there are 3 kinds of maxim flouts found in A Cinderella Story movie, they are flouts of quality maxim, flouts of relation maxim, and flouts of manner maxim. The data are maxim flouts in A Cinderella Story and The Perfect Man Movies and its translation on the VCD of both movies. The strategy applied in this study is an embedded case study. The data were obtained from several methods such as, content analysis, questionnaire, and interview. The type of this study is a descriptive qualitative. The study aims to describe (1) maxim flouts found in A Cinderella Story and The Perfect Man Movies from English to Indonesian, (2) the accuracy of maxim flouts translation in A Cinderella Story and The Perfect Man Movies from English to Indonesian, (3) the acceptability of maxim flouts translation in A Cinderella Story and The Perfect Man Movies from English to Indonesian, and (4) the readability of maxim flouts translation in A Cinderella Story and The Perfect Man Movies from English to Indonesian. Karena alasan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Flouting Maxim dalam Naskah Film the Muppets ” Dalam penelitian ini saya menggunakan naskah film the Muppets karena film ini menggunakan jenis-jenis flouting maxim dalam percakapnnya. Kapanpun pembicara berkata sesuatu secara tidak langsung, pendengar berusaha untuk menemukan makna yang sebenarnya, kondisi inilah yang Grice sebut sebagai flouting maxim. Ini berarti orang tersebut memiliki tujuan dibalik makna yang sebenarnya. Kita selalu menemukan dalam kehidupan sehari-hari bahwa beberapa orang tidak menggunakan ungkapan tertentu mereka sebenarnya tidak mengatakan makan asli dari ungkapan tersebut.
![majalah maxim indonesia majalah maxim indonesia](https://images.tokopedia.net/img/cache/500-square/VqbcmM/2020/10/14/44d9fcb9-9c14-474d-97d1-d3934807785c.jpg)
Karena itu, pendengar seharusnya mengetahui konteksnya. Dalam percakapan, pendengar seharusnya mampu untuk memahami apa yang pembicara katakana. Ketika orang berbicara kepada seseorang, mereka menyampaikan pesan atau tujuan. Untuk saling berkomunikasi, kita membutuhkan alat yang disebut dengan bahasa. Kebutuhan kognitif yang dapat dipenuhi oleh adanya dorongan – dorongan seperti keingintahuan (curiosity) dan penjelajahan (explanatory) pada diri kita.
![majalah maxim indonesia majalah maxim indonesia](https://lzd-img-global.slatic.net/g/ff/kf/S1a82c86bc88c475f8fe2030186242856w.jpg)
Mogtif kognitif tersebut disebabkan karena motif tersebut sifatnya memperkuat informasi, pengetahuan, serta pengertian tentang lingkungan kita.
![majalah maxim indonesia majalah maxim indonesia](http://4.bp.blogspot.com/-bwiYPUhNqoQ/U-cI6WP2d9I/AAAAAAAAcyE/K2URnt9YbF4/s1600/Maxim+Indonesia+-+August+2014)-1.jpg)
Dapat dilihat dari jawaban kuisioner responden yang telah peneliti kumpulkan yang memiliki kategori tinggi yaitu motif kognitif dan motif diversi, sedangkan motif identitas personal memiliki kategori sedang, hal ini didasari karena adanya kebutuhan akan informasi, pengetahuan, dan wawasan baru mengenai lingkungan di sekitarnya, baik berupa informasi mengenai dunia fashion, informasi tentang wanita sexy dan sex bahkan berita eksklusif. Dari penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar motif pembaca dalam membaca Majalah MAXIM dari beberapa motif yang ada karena ketiga motif ini mempengaruhi Majalah MAXIM tersebut yaitu meliputi Motif Kognitif, Motif Identitas Personal dan Motif Diversi.